<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (11/06/2022)</strong> – Kegiatan Lomba Penjor yang diikuti oleh yowana dari masing-masing Banjar Adat di Desa Adat Padang Luwih, bertempat di Jaba Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih, yang dihadiri oleh Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, S.Sos., Bendesa Adat Padang Luwih, I Gusti Ngurah Oka Suradarma, beserta Prajuru Desa Adat Padang Luwih, Manggala Yowana Prasada Amertha Desa Adat Padang Luwih, I Nyoman Agus Adiprawira, S.M., Manggala Acara Agus Adi Sapta Gunawan, Jro Mangku Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih beserta perwakilan STT dari banjar Kwanji, banjar Gaji, banjar Pendem, banjar Jeroan, banjar Celuk, banjar Tegal Jaya. Dewan juri berasal dari majelis kebudayaan Provinsi Bali I Gede Anom Ranuara, S.Pd, S.Sn., M.SI.M.Ag., serta juri dari Desa Adat Padang Luwih Made Dwi Guna Sutyadi, Agus De Suparta. Kegiatan ini bertujuan agar para yowana bisa menggembangkan kreatifitasnya, tetapi tidak melupakan makna dari penjor tersebut.</p> <p style="text-align: justify;">Ditemui di tempat terpisah Manggala Acara Lomba Penjor lan Gebogan Aturan Desa Adat Padang Luwih mengatakan kegiatan lomba penjor dan gebogan ini merupakan kegiatan yang memberi edukasi tentang tata cara membuat penjor dan gebogan sesuai dengan tatanan Agama Hindu. Memperhatikan potensi sekaa teruna se-we wewidangan Desa Adat Padang Luwih yang sedianya memiliki bakat dan potensi untuk terus mengembangkan kreatifitasnya, untuk dewan juri dari majelis kebudayaan provinsi Bali dan di dampingi masing-masing 2 orang juri dari Desa Adat. Untuk output nya, menjalani kebersamaan dan kerja sama antaran peserta dengan peserta yang lain dan menjadikan generasi muda se-Desa Adat Padang Luwih lebih kreatif tanpa mengurangi makna dari penjor dan gebogan tersebut. “<em><strong>Tanggapan saya dalam kegiatan perlombaan ini dari para yowana sangat  antusias melihat kerja sama yang di lakukan oleh peserta terhadap peserta lain saat mendirikan penjor dari masing-masing peserta, saya selaku ketua panitia sangat memukau kreatifitas dari sekaa teruna se- Desa Adat Padang Luwih. Walaupun ini pertama kali nya kami membuat pegelaran lomba penjor dan gebogan, para sekaa teruna benar-benar antusias dan menampilkan rasa menyama braya</strong></em>,” Pungkasnya.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu salah seorang ketua Sekaa Teruna dari Banjar Kwanji, Komang Eryk Sanjaya Putra menambahkan tentu saja kegiatan yang di laksanakan ini sangat positif di era modern seperti ini, apalagi kegiatan ini dilaksanakan tepat di piodalan di Pura Desa Puseh Desa Adat Padang Luwih.tentu saja membuat kita sebagia sekaa teruna ingat akan melestarikan adat dan budaya yang ada. Untuk di Banjar Kwanji kami melibatkan seluruh anggota sekaa teruna, tetapi di samping itu kita juga buatkan koordinator yg berkecimpung di bidang itu, yang bertujuan koordinator lah yang akan merancang bagian-bagian pada pembuatan penjor maupun gebogan, dan kita sebagai pengurus tentunya akan selalu membackup (selalu membantu) karena ini merupakan tugas bersama untuk melestarikan adat dan budaya. “<em><strong>Harapan tiang untuk kedepannya agar lebih maksimal lagi dari segi teknis perlombaan maupun non teknis</strong></em>,” Tutupnya. <strong>(KIMDLG-002).</strong></p>
Kembangkan Potensi dan Melestarikan Budaya Melalui Lomba Penjor Yowana se Desa Adat Padang Luwih
28 Jun 2022